HMS IAIN Crp,-Kongres VIII Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) BPI/BKI se-Indonesia sukses digelar di UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi pada 20-22 November 2024. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa program studi Bimbingan penyuluhan Islam/ Bimbingan Konseling Islam (BPI/BKI) dari seluruh Indonesia termasuk mahasiswa IAIN Curup yang dihadiri Langsung ketua Umum BPI Rafli Fadel untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan dalam bidang konseling.
Kongres VIII menghadirkan seminar internasional dengan pembicara ternama, yaitu Prof. Madya Dr. Aminuddin Hasan dari University Putra Malaysia dan Pravistania R Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog., Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak pada tahun 2024. Seminar ini membahas isu-isu terkini dalam konseling dan perlindungan anak, serta berbagi pengalaman dan perspektif internasional. Selain seminar, Kongres juga diisi dengan sidang pleno yang membahas berbagai program dan agenda FKM BPI/BKI se-Indonesia.
Salah satu kegiatan unggulan dalam Kongres VIII adalah Counseling Internasional Competition (HYBRID), sebuah ajang kompetisi konseling yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Thailand, Malaysia, Pakistan, dan Turki. HYBRID dirancang untuk mengasah keterampilan konseling peserta melalui berbagai cabang lomba, salah satunya adalah lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan subtema meliputi konseling, penyuluhan, psikologi, dan kesehatan mental.
Lomba KTI yang diselenggarakan secara online menjadi sorotan utama , dengan Tiara Permata Ferdi, mahasiswa Prodi BPI semester 7 dari IAIN Curup, berhasil meraih juara pertama. Tiara mengirimkan karya tulisnya melalui Google Form dengan deadline yang telah ditentukan.
“Sebenarnya karya yang saya buat masih jauh dari sempurna, masih banyak karya rekan-rekan lain yang lebih bagus. Jujur saya tidak menyangka bisa meraih juara pertama,” ungkap Tiara, Jum’at (22/11/2024).
selanjutnya Dalam wawancara Tiara menjelaskan kenapa memilih judul “Pengalaman Pasangan Usia Dini Mengahadapi Perceraian: Perspektif Kesehatan Mental” untuk karya tulisnya. Tema ini dipilih karena melihat meningkatnya pernikahan pasangan usia dini dan kasus perceraian pada pasangan yang menikah di usia muda.
“Dalam prodi BPI, kita mempelajari tentang psikologi dan kesehatan mental yang berkaitan dengan pernikahan dan perceraian. Meningkatnya perceraian pada pasangan usia dini membuat kita perlu memahami kondisi kesehatan mental mereka setelah mengalami perceraian, serta mencari solusi untuk membantu mereka mengatasi trauma dan membangun kembali kehidupan mereka,” jelas Tiara.
Harapannya Kongres VIII FKM BPI/BKI se-Indonesia di UIN STS Jambi menjadi momentum penting dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa BPI/BKI di Indonesia. Acara ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari para ahli dan praktisi konseling, tetapi juga mendorong kolaborasi dan pengabdian masyarakat internasional. Prestasi Tiara Permata Ferdi menunjukkan bahwa mahasiswa BPI/BKI memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam bidang konseling dan membantu mengatasi permasalahan sosial di masyarakat. Semoga Kongres VIII FKM BPI/BKI se-Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa BPI/BKI untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.