HUMAS IAIN Curup,-Sejumlah guru peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) memberikan kesaksian langsung terkait sambutan Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, pada acara Pembukaan PPG di UIN. Pernyataan ini muncul di tengah adanya narasi sebagian media yang dianggap mem-framing pernyataan Menag secara keliru.
Abdul Aziziy Ibn Mubarok, salah satu peserta PPG yang hadir, menegaskan bahwa ribuan guru yang mengikuti acara tersebut menjadi saksi bahwa tidak ada sedikitpun ucapan Menag yang merendahkan martabat guru. “Saya hadir di acara Pembukaan PPG di UIN tadi. Saya dan ribuan guru bersaksi bahwa tiada satupun pernyataan beliau yang merendahkan guru. Bahkan sambutan beliau seperti kuliah umum, membangkitkan semangat kami lagi sebagai guru. Terima kasih Kiai Nasaruddin Umar,” tulisnya di media sosial, dan mendapat lebih dari 700 tanda suka.
Dukungan serupa datang dari peserta lain. Selly Puji Hartanto menyatakan bahwa dirinya mengikuti acara tersebut secara penuh. “Tidak ada maksud beliau merendahkan guru. Memang media ini framingnya yang astaghfirullah,” komentarnya. Hal senada disampaikan Yuyun Wulandari yang menilai Menag tetap memuliakan dan mengutamakan hajat guru di tengah kesibukannya.
Sementara itu, dalam sambutannya Menag menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kesejahteraan guru. Ia menyebut tiga langkah konkret: kenaikan tunjangan profesi bagi 227.147 guru non-PNS, peningkatan jumlah peserta PPG hingga 700% pada 2025, serta pengangkatan 52.000 guru honorer menjadi PPPK dalam tiga tahun terakhir.
“Guru adalah penentu masa depan bangsa. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” tegas Menag.
Kesaksian para peserta PPG ini sekaligus meluruskan isu yang berkembang, bahwa pernyataan Menag sejatinya adalah bentuk penghormatan dan motivasi bagi para guru.
