IAIN Curup (HUMAS),-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) memperkuat program Kemandirian Pesantren melalui inisiatif Kampung Keren sebagai upaya membangun ekosistem ekonomi umat berbasis pendidikan keagamaan.
Kampung Keren Jadi Strategi Transformasi Ekonomi Pesantren
Program Kampung Keren (Kampung Kemandirian Pesantren) dirancang sebagai bentuk rebranding sekaligus reposisi program kemandirian pesantren yang telah berjalan sejak tahun 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menekankan bahwa kemandirian pesantren tidak cukup dibangun hanya dengan bantuan modal semata.
Menurutnya, transformasi kemandirian harus dimulai dari perubahan mentalitas serta keberanian para pengasuh dan santri dalam membangun usaha yang berkelanjutan.
“Orang yang punya minat dan keberanian akan mampu menghadapi risiko dan bangkit dari kegagalan. Ini adalah fondasi penting dalam membangun ekosistem ekonomi pesantren yang kokoh,” ungkapnya, Jum’at (11/72025).
Amien berharap Kampung Keren dapat menjadi warisan strategis yang memperkuat peran pesantren sebagai aktor utama dalam pembangunan ekonomi umat.
Ia menyebut bahwa program ini merupakan jawaban atas tantangan kemandirian lembaga pendidikan Islam di era digital.
“Pesantren tidak hanya mendidik santri untuk alim dan shaleh, tapi juga tangguh dan mandiri secara ekonomi. Dari pesantren untuk umat, dari desa untuk bangsa,” ia menegaskan.
Integrasi Pendidikan, Sosial, dan Ekonomi Berbasis Teknologi
Kasubdit Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenag, Siti Sakdiyah, menyampaikan bahwa program kemandirian pesantren sejak 2021 telah melibatkan lebih dari 3.500 lembaga.
Program ini akan difokuskan dalam model kawasan terpadu berbasis komunitas melalui pendekatan terintegrasi yang menggabungkan aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi.
“Kampung Keren bukan hanya tempat pesantren berwirausaha. Ia adalah kawasan pemberdayaan ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar, yang mengintegrasikan pelatihan, produksi, distribusi, dan digitalisasi usaha,” jelasnya.
Melalui Kampung Keren, pesantren akan difasilitasi dengan berbagai sarana penunjang, seperti Balai Latihan Kerja (BLK) Santri, Rumah Produksi Komunitas, Expo Pesantren, serta akses pasar dan distribusi berbasis digital.
Kemenag juga mendorong pengembangan platform digital Duta Pesantren Berdaya sebagai media integrasi profil usaha pesantren, konsultan pendamping, dan mitra pemasaran serta distribusi nasional.