Mahasiswa KKN Desa Purwodadi kelompok 53 Bantu Promosikan Kopi Suromanggi ke Era Digital, Buka Peluang Pasar Lebih Luas

Mahasiswa KKN Desa Purwodadi kelompok 53 Bantu Promosikan Kopi Suromanggi ke Era Digital, Buka Peluang Pasar Lebih Luas

HMS IAIN Crp,-Sekelompok mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 53 di Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, tengah berupaya membawa angin segar bagi industri kopi lokal. Melalui pendekatan digital yang inovatif, mereka membantu mempromosikan Kopi Suromanggi, salah satu produk unggulan baru dari daerah tersebut, dengan harapan dapat membuka peluang pasar yang lebih luas.

Kopi Suromanggi, yang baru dikembangkan, merupakan hasil dari upaya pemberdayaan ekonomi lansia desa melalui optimalisasi potensi lokal. Produk ini lahir dari visi seorang warga yang melihat potensi besar dari kebun kopi di Desa Purwodadi.

“Saya pindah dari kecamatan Selupu Rejang ke Desa Purwodadi ini, indah banget kebun kopinya. Saat panen, hasilnya luar biasa,” ungkap Mbah Jum selaku penggagas Kopi Cap Suromanggi, Kamis (21/8/2024).

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk, tetapi juga untuk memberdayakan lansia di desa tersebut. “Saya punya cita-cita agar ibu-ibu lansia Desa Purwodadi punya keterampilan, kegiatan, dan penghasilan lebih dari potensi desa ini,

” jelasnya. Melalui pendekatan kepada kepala desa, terbentuklah kelompok lansia Citra Lestari yang fokus pada pengolahan kopi berkualitas.

Proses produksi Kopi Suromanggi dilakukan dengan teliti, dimulai dari pemetikan biji kopi yang sudah merah. “Kita tidak hanya memetik dan menjual, tapi kita olah menjadi biji kopi berkualitas,” tutur Mbah jum. Proses seleksi biji kopi dilakukan melalui perendaman, di mana biji yang tenggelam dipilih untuk diolah lebih lanjut.

Kopi Suromanggi hadir dalam dua varian: Kopi Pelangi, yang terdiri dari campuran biji kopi merah, hijau, dan kuning, serta varian merah yang merupakan pilihan terbaik. Harga jual Kopi Suromanggi ditetapkan kompetitif, yaitu Rp120.000 per kilogram untuk bubuk kopi murni tanpa campuran.

Saat ini, pemasaran Kopi Suromanggi masih terbatas pada warung-warung dan tetangga sekitar, dengan beberapa pembeli dari desa tetangga. Namun, dengan bantuan mahasiswa KKN dalam promosi digital, diharapkan jangkauan pemasaran dapat diperluas.

Keunikan Kopi Suromanggi terletak pada keasliannya. “Kopi bubuk Suromanggi itu pertama merupakan kopi merah pilihan, kedua biji kopinya unggulan, dan ketiga tidak dicampur dengan bahan bahan lain kan ada yang mencampur dengan jagung, beras, tapi kalau Kopi Suromanggi asli atau murni dari benih kopi pilihan, tidak ada campuran,” tegas penggagas.

Dampak positif dari program ini sudah terlihat pada peningkatan produktivitas lansia di desa. “Ibu-ibu lansia yang sudah tidak produktif menjadi aktif dan mendapat penghasilan. Mereka membantu membungkus, menimbang kopi, dan menempelkan stiker,” ungkapnya dengan bangga.

Ke depannya, ada rencana untuk berkolaborasi dengan UMKM lain di desa. “Alhamdulillah, ada rencana untuk berkolaborasi dengan pengusaha kopi lain. Kita ingin tetap menggunakan nama Suromanggi untuk mendukung desa wisata dan menghasilkan produk dari BUMDes,” jelasnya.

Mahasiswa KKN kelompok 53 menyambut baik inisiatif ini dan berencana membantu mempromosikan Kopi Suromanggi melalui media sosial. “Saya sangat berterima kasih dan mengharapkan kalian bisa mempromosikan agar usaha di desa Purwodadi bisa lebih maju dan terkenal,” ungkap penggagas dengan penuh semangat.

Dengan kolaborasi antara warga lokal dan mahasiswa KKN, Kopi Suromanggi diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas, sambil tetap menjaga keaslian dan kualitas produknya. Inisiatif ini tidak hanya membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga melestarikan warisan kopi lokal dan memberdayakan masyarakat setempat.