HMS IAIN Crp,-Acara tahunan Annual International Conference in Islamic Studies (AICIS) 2024 secara resmi ditutup di Hotel Padma, Jalan Sultan, Semarang pada Sabtu (3/2/2024) malam. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang akrab disapa Gus Yaqut, secara langsung menutup acara tersebut yang diselenggarakan di UIN Walisongo, Semarang.
Dalam penutupan tersebut, Gus Yaqut menyampaikan sembilan rumusan yang dikenal sebagai Semarang Charter, yang dihasilkan dari agenda AICIS 2024. Rumusan-rumusan tersebut dibacakan oleh Plt Rektor UIN Walisongo dan Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar Ali:
- Keyakinan, tradisi, dan praktik keagamaan di seluruh dunia memiliki kekayaan dan keragaman yang tidak bisa ditafsirkan secara monolitik. Oleh karena itu, perlu diakui dan dihormati keragaman ini sebagai sumber kekuatan dan pemahaman dalam menghadapi krisis kemanusiaan.
- Dalam menghadapi krisis kemanusiaan saat ini, komunitas agama harus bekerja sama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meringankan penderitaan, membangun solidaritas, serta menciptakan keadilan dan kesetaraan.
- Ajaran agama harus ditafsirkan dan diterapkan dengan cara yang moderat dan damai, untuk melindungi martabat setiap individu. Oleh karena itu, diperlukan advokasi untuk menjaga hak asasi manusia dan keadilan sosial dalam setiap aspek kehidupan guna menghindari konflik yang mungkin terjadi di bidang sosial, ekonomi, dan politik.
- Pemimpin dan lembaga agama harus secara aktif terlibat dalam dialog antaragama dan antarkeyakinan. Ini melibatkan menghindari sentimen agama, membangun pemahaman, dan menjalin kerja sama yang kokoh sebagai jembatan empati antara sesama umat manusia.
- Menyadari hubungan yang tak terpisahkan antara agama, kemanusiaan, dan lingkungan, diperlukan komitmen untuk mempromosikan praktik berkelanjutan yang berkontribusi pada pengelolaan lingkungan hidup dan kesejahteraan planet dan penduduknya.
- Dalam menghadapi kejahatan dan kebrutalan yang terjadi belakangan ini terhadap sesama manusia, komunitas agama dan keyakinan harus berkomitmen secara nyata dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terkena dampak, meringankan penderitaan, dan mempercepat pemulihan mereka tanpa memandang agama atau keyakinan mereka.
- Komunitas agama dan keyakinan berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan dan penguatan yang berkelanjutan bagi masyarakat tanpa memandang agama atau keyakinan mereka, guna mencegah terjadinya konflik berulang.
- Untuk menjauhkan diri dari sentimen dan provokasi yang dapat merusak hubungan sosial antarumat manusia, komunitas agama dan keyakinan perlu mempromosikan penggunaan teknologi dengan bijaksana untuk menghindari eskalasi konflik yang semakin meningkat.
- Para pemimpin agama dan keyakinan berkomitmen untuk mendorong terbentuknya kepemimpinan moral yang dapat menumbuhkan kepercayaan dalam komunitas mereka masing-masing dan masyarakat yang lebih luas.
Semarang Charter ini merupakan komitmen bersama untuk merefleksikan kembali peran agama dalam merespons krisis kemanusiaan yang sedang berkembang. Namun, tanpa tindakan nyata dari semua pihak melalui kesadaran, dialog, dan kolaborasi yang terus-menerus, prinsip-prinsip yang dihasilkan dari agenda AICIS 2024 di atas tidak akan dapat berjalan efektif.
berikut File 9 Charter yang dihasilkan dari agenda AICIS 2024 Tuan Rumah UIN Walisongo Semarang Semarang Charter February 3, 2024 UIN Wali Songo